Judul : The Time Machine + Subtitle Indonesia
Released : 3 April 2002 (Indonesia)
Genre : Adventure | Action | Sci Fi
Country : USA
Language : English
Format : AVI
Ukurang : 140 MB
Subtitle : Indonesia
Sinopsis :
Hidup ini tidak selamanya indah, semua orang tahu itu. Kadang kita mendapatkan kebahagiaan, tetapi di waktu lain pasti kita pernah menghadapi masa-masa sulit. Sesekali kita membuat kesalahan, mengacaukan beberapa hal, tetapi terkadang kita juga bisa meraih suatu pencapaian. Terkadang jika mengingat hal-hal yang tidak kita sukai dan kesalahan-kesalahan yang telah diperbuat, kita merindukan masa lalu, menyesalinya, atau bahkan jika bisa, kita akan memperbaiki semua hal yang tidak kita suka saat itu.
Pertanyaannya, bila kita memang bisa memutar kembali waktu dapatkah kita merubah nasib, kehidupan, dan persitiwa yang telah ditakdirkan? Jawabannya, belum tentu. Seperti itulah pelajaran yang dapat diambil dari The Time Machine (2002).
Alexander Hartdegen (Guy Pearce) tidak bisa melupakan sedikit pun bagaimana suatu malam jahanam telah menghancurkan hidupnya, malam di mana ia menyaksikan sendiri kekasihnya tewas sesaat setelah ia melamarnya. Kenangan itu menjadi mimpi buruk bagi Alexander dan ia ingin mengubah semua itu, ia terlalu mencintai Emma (Sienna Guillory), kekasihnya yang tewas. Ia ingin hidup bersamanya, ia tak mau kehilangan Emma.
Untuk itu, Alexander bekerja siang malam mengurung diri di ruang pribadinya membuat suatu eksperimen sains, menciptakan mesin waktu. Ia berharap dengan mesin waktu itu, ia bisa kembali ke masa lalu dan mengubah malam di mana Emma tewas.
Ternyata, harapan Alexander tidak menjadi kenyataan. Justru ia menyadari bahwa seberapa sering pun ia kembali ke masa lalu, ia bisa melihat bagaimana nasib yang sama akan terulang dengan berbagai cara berbeda. Kecewa dengan kegagalannya, ia pun pergi berkelana melintasi jembatan waktu ke masa depan untuk mencari tahu, mengapa manusia tidak bisa mengubah masa lalunya?
Kisah fiksi sains ini diangkat dari novel dengan judul yang sama karya HG Wells, yang merupakan kakek buyut dari sutradara film ini, Simon Wells (The Prince of Egypt, Balto) yang lebih terkenal menjadi arsitek film animasi.
Donald McAlpine selaku sinematografer mampu menghadirkan dunia primitif khayalan di masa yang akan datang dengan menakjubkan. Warna keemasan matahari atau gelapnya gua terasa pas. Pengambilan dan penyusunan gambar menempatkan penonton pada sudut yang tepat, sehingga dapat memahami maksud visual dari cerita ini.
Selemat Menonton.